Minggu, 09 Oktober 2016

Komunikasi Efektif - Teori Organisasi Umum 2

Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune”, yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
1.      Menciptakan suasana yang menguntungkan.
2.      Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
3.      Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
4.      Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
5.      Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikan.
Prinsip Dasar Komunikasi Efektif

1.      Respect (Respek) adalah Perasaan Positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara.

2.      Empathy (Empati) adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain. Anda mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara Anda.

3.  Audible (Dapat Didengar) Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan dimengerti. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
·    Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hindari bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara.
·   Kedua, sampaikan yang penting. Sederhanakan pesan Anda. Langsung saja pada inti persoalan
·    Ketiga, gunakan bahasa tubuh Anda. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara Anda. Tunjukkan kesejatian Anda dengan mengoptimalkan bahasa tubuh dan pesan.
·  Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh. Karena analogi sangat membantu dalam penyampaian pesan.

4.      Clarity (Jelas) adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima.

Humble (Rendah Hati) Sikap Rendah Hati bukan berarti Anda Rendah Diri, Rendah Hati memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu, dan Anda menjadi pendengar yang baik.


Sumber : http://aden7000.blogspot.co.id/2015/04/komunikasi-dan-arti-penting-komunikasi.html


ADELIA PRAMHESTI
10115105
2KA07

Jenis dan Proses Komunikasi - Teori Organisasi Umum 2

JENIS-JENIS KOMUNIKASI:

1. Komunikasi Intrapribadi, yaitu komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak.  
Contoh: berpikir 

 2. Komunikasi Antarpribadi, yaitu komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung.


3   Komunikasi Kelompok (Kecil), yaitu komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication).

4         Komunikasi Publik, yaitu komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. 
 Contoh: ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. 
Ciri-ciri komunikasi publik adalah berlangsung lebih formal.

5      Komunikasi Organisasi, yaitu komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok.

6   Komunikasi Massa, yaitu komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.

Hasil gambar untuk jenis dan proses komunikasi

PROSES KOMUNIKASI:



Para peneliti mengembangkan proses komunikasi kontemporer yang paling banyak digunakan dikembangkan oleh Shannon, Weaver, dan Schramm berusaha mendeskripsikan proses umum komunikasi yang dapat digunakan untuk setiap situasi. Elemen-elemen dasar yang membentuk komunikasi mencangkup komunikator, pengkodean, pesan, media perantara, pengurai, penerima pesan, umpan balik dan suara derau.


Secara singkat, beberapa macam proses komunikasi sebagai berikut :

1.  Lingkup organisasi. Menurut lingkupnya dalam organisasi, komunikasi dapat dibedakan antara komunikasi intern dan komunikasi ekstern.

·     Komunikasi intern adalah komunikasi yang ada atau berlangsung didalam sebuah organisasi.

·    Komunikasi ekstern adalah komunikasi yang terjadi atau berlangsung antara suatu organisasi dengan pihak luar atau dengan bagian-bagian organisasi lain.



2.   Arah. Dari sudut arahnya,komunikasi dapat dibedakan antara komunikasi searah dan komunikasi dan komunikasi dua arah.

·     Komunikasi searah adalah komunikasi yang ditandai oleh adanya satu pihak yang aktif, yaitu penyampaian informasi; sedangkan pihak lainnya bersifat pasif dan menerima. Biasanya komunikasi atasan kepada bawahan, seperti instruksi yang harus dikerjakan dan semacamnya adalah komuniasi searah.

·     Komunukasi dua arah adalah komunikasi yang ditandai oleh peran aktif kedua pihak yang sama-sama sebagai pemberi dan penerima informasi. Pertukaran pikiran dan pendapat dalam rapat atau diskusi adalah contoh komunikasi dua arah



3.    Tingkatan Organisasi. Di dalam struktur organisasi dikenal adanya tingkat-tingkat, dan karenanya juga akan ikut menentukan corak komunikasi yang berlangsung didalamnya. Berdasarkan tingkatan organisasi, komunikasi dapat dibedakan menjadi komunikasi vertical dan komunikasi horizontal.

·   Komunikasi vertical adalah komunikasi yang berlangsung antara bawahan dengan atasan didalam hirarki organisasi. Komunikasi vertical dapat berupa pemberian usulan, laporan, masukan, dan memohon petunjuk.

·   Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang berlangsung di antara para pejabat yang sederajat. Komunikasi horizontal dapat berupa perintah, arahan, dan petunjuk,



4.      Sifat Formal dan Informal. Dari segi sifatnya, komunikasi dalam organisasi dapat berupa komunikasi formal dan informal.

· Komunikasi formal adalah komunikasi yang melalui jalur atau saluran organisasi dan berkenaan dengan urusan-urusan organisasi yang resmi.

·  Komunikasi informal adalah komunikasi yang berlangsung tidak melalui saluran organisasi yang resmi atau menyangkut urusan-urusan diluar organisasi.



5.      Pola Komunikasi Kelompok. Beberapa pandangan para ahli bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara pola komunikasi dengan perilaku dalam kelompok.

·    Media. Dari segi media atau alat yang digunakan untuk mentransfer pesan, dikenal dengan adanya komunikasi visual, audial, audio-visual. Komunikasi visual adalah komunikasi yang menggunakan alat tertentu untuk mengirim pesan yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan(mata). Komunikasi audial adalah komunikasi yang menggunakan alat tertentu yang pesannya ditangkap oleh pendengaran(telinga).Komunikasi audial contohnya adalah: radio, telephone, kuliah dll. Dan komunikasi audio-visual adalah komunikasi yang menggunakan alat tertentu yang pesannya ditangkap oleh penglihatan dan pendengaran secara bersamaan. Contoh komunikasi audio-visual termasuk didalamnya : video,film, lase disc,dsb. 



Cara penyampaian: verbal – nonverbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang pesan-pesannya disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kebanyakan orang, baik melalui media tulis maupun lisan. Penyiar televisi dan radio atau penulis brita dikoran yang pesannya dapat dengan mudah kita tangkap makna pesannya disebut melakukan komunikasi verbal pada hakekatnya lebih mudah dimengerti. 

Komunikasi non-verbal disebut juga dengan komunikasi tanpa kata, adalah komunikasi yang pesan-pesannya disampaikan melalui symbol-simbol, isyarat, atau perilaku tertentu yang bukan dengan kata-kata. Biasanya komunikasi seperti ini dipahami oleh kalangan yang terbatas, tergantung dari pengalaman, pendidikan, latar belakang budaya dan adat istiadat, dsb. Misalnya, atasan yang marah pada bawahan karena tidak puas dengan hasil kerjanya menulis disposisi dengan tinta merah, orang yang berdiam diri diluar kebiasaan untuk mengkomunikasikan kesedihan, dsb adalah bentuk-bentuk komunikasi non-verbal. Karenanya, bentuk komunikasi ini pada tahap-tahap awalnya sukar dimengerti.

Sumber: http://aden7000.blogspot.co.id/2015/04/komunikasi-dan-arti-penting-komunikasi.html

ADELIA PRAMHESTI
10115105
2KA07